Monday, October 21, 2013

MotoGP Phillip Island 2013: An Atypical Race


Banyak kata yang bisa dipilih untuk menggambarkan race MotoGP Phillip Island kemarin. Eventful. Chaotic. Thrilling. Weird. Disaster. Nightmare. Dangerous. Dumb. Silly. Semuanya senada, not in a good way. Atypical race kalo kata Dani, yah benar-benar nggak umum.

Mari kita urutkan kejadiannya. Pertama, Phillip Island baru aja diaspal ulang, pasti akan ada perubahan efek trek pada ban. Bridgestone selaku supplier tunggal MotoGP masih memakai data lama, tanpa melakukan tes sama sekali sebelumnya, dan menyediakan 2 macam ban yang biasa dipake di Phillip Island sebelumnya. Saat sesi latihan, pembalap merasa kalau grip lebih baik, tapi baru diketahui kalo trek bikin buoros ban. Semakin banyak sesi latihan, ketahanan ban benar-benar diragukan. Sampai akhirnya hari Sabtu setelah sesi kualifikasi ada perubahan jumlah lap yang semula 27 lap dipangkas jadi 26 lap dan pembalap diwajibkan untuk pitstop dengan ban baru (bike swap) satu kali atau flag to flag race. Entrance dan exit line pitlane juga diperpanjang. Race Moto2 yang beda supplier ban, Dunlop, malah dipangkas jadi cuma 13 lap. Oke, ini mulai geje.

Hari Minggu atau race day, saat warm up para pembalap sibuk melakukan simulasi bike swap, yang agak rempong juga ternyata, kudu lompat dari motor 1 ke motor satunya secepat mungkin *beresiko keseleo >.<*.

Nah, pas race Moto3 ada perubahan lagi. Jumlah lap kembali dipangkas jadi 19 lap dan pembalap diwajibkan untuk pitstop dengan ketentuan maksimal 10 lap dengan motor pertama dan menjalani lap sisanya dengan motor kedua. Perubahan yang cuma beberapa jam sebelum race ini karena Bridgestone benar-benar nggak bisa menjamin kalo ban mereka mampu bertahan lebih dari 10 lap. Yak, semakin geje.

Epic battle trio Spaniard
Puncak kegejean akhirnya berlangsung waktu race. Posisi grid terdepan dipegang Lorenzo, Marquez, dan Rossi, sementara Dani start di grid kedua di posisi 5. Race start, Lorenzo mampu mempertahankan posisi terdepannya, diikuti Marquez dan Dani yang langsung menyodok ke posisi 3. Segalanya masih berjalan normal di lap-lap awal, rombongan pertama seperti biasa trio Spaniard, Lorenzo – Marquez – Dani bersaing memperebutkan posisi terdepan. Dan rombongan kedua, juga seperti biasa Rossi – Crutchlow – Bautista, minus Stefan Bradl yang harus absen race karena cidera. Semua masih berjalan seperti race-race MotoGP yang selalu mudah ditebak, sampai akhirnya drama dimulai saat masuk ke lap 9. Dani Pedrosa jadi pembalap pertama yang masuk pit di akhir lap 9, bike swap berjalan mulus. 


Dani memilih mengikuti instingnya dibanding strategi untuk masuk pit lebih awal saat pembalap di depannya masih stay on track, jadi no traffic at pitlane. Oho, my Dani is so smart! Beberapa pembalap ikut masuk pit di lap 9 di belakang Dani dan beberapa sisanya masuk pit di akhir lap 10, termasuk Lorenzo. Tapi waktu Lorenzo melipir masuk pit, Marquez yang tepat di belakangnya memilih tetap di track. O ow! Komentator TV langsung ribut dan bingung karena Marquez nggak masuk pit di lap yang udah ditentukan race director, tim Marquez juga katanya bingung. Oke, jadi yang error siapa ni?? Marquez baru masuk pit di akhir lap 11. Ini drama pertama.

Drama kedua. Marquez keluar pitlane tepat saat Lorenzo dan Dani masuk tikungan pertama dengan kecepatan tinggi. Marquez dan Lorenzo sampe senggolan, mengerikan! Untung nggak ada satupun yang celaka. Formasi setelah itu, Lorenzo – Dani – Marquez.

Drama ketiga. Di 7 lap terakhir Dani dapat hukuman penalti 1 posisi, awalnya katanya karena speeding in the pitlane, tapi setelah ditelusuri lagi karena Dani melintasi garis putih di akhir exit line. Dani yang sedang di P2 melambat dan memberikan posisinya ke Marquez yang tepat di belakangnya. Dani jadi ke P3 dan sudah melakukan hukumannya.

Drama keempat. Satu lap setelah Dani memberikan posisinya ke Marquez, tiba-tiba muncul black flag dan no.93, big o ow! Marquez didiskualifikasi dari race karena mengabaikan perintah race direction dan masuk pit 1 lap lebih lambat dari yang diwajibkan. Haha, this is a funny show! Aku sudah memprediksi kalo Marquez belum akan mengunci gelar di Phillip Island, tapi nggak dengan cara aneh semacam ini. Dan ternyata nggak cuma Marquez yang dapet black flag, Staring dan Cudlin juga, dengan alasan yang sama.

Sisa race akhirnya berlanjut dengan Lorenzo yang perlahan menjauh dari Dani dan posisi ketiga yang lowong karena 1 dari trio Spaniard out, diperebutkan oleh Rossi, Crutchlow, dan Bautista. Checquered flag, Lorenzo finish pertama, diikuti Dani dan Rossi yang akhirnya berhasil memenangi duel dengan Crutchlow dan Bautista yang akhirnya finish berturut-turut di belakangnya.

Phew, what a weird race! Jarak Marquez – Lorenzo di klasemen pembalap yang tadinya 43 poin sekarang jadi tinggal selisih 18 poin gara-gara Lorenzo menang dan Marquez didiskualifikasi. Championship is still alive, in a very weird way! Entah siapa yang harus disalahkan di race yang rasanya kacau sekali ini, Bridgestone? Dorna? Race direction? Why is Dani not dropped his position to Rossi? And who’s the culprit for Marquez’s DQ, Marquez himself? Or his team? Belum lagi soal senggolan Marquez – Lorenzo. Semua berdebat soal ini, wow, baru ini race MotoGP dramanya ngalah-ngalahin F1.

Baca postingan @motomatters soal ini, penyebab semua kekacauan ini tak lain dan tak bukan adalah Bridgestone, entah itu Bridgestone sendiri atau dengan Dorna selaku penyelenggara MotoGP. Kalau Bridgestone sudah melakukan tes dan bisa menyediakan ban yang sesuai, maka kita akan menikmati normal MotoGP race. Gara-gara ternyata ban yang mereka sediakan sama sekali nggak bisa bertahan dengan kondisi trek sekarang, muncullah skenario flag to flag dari race direction. Masalahnya, aturan yang race direction buat berubah setiap 5 menit, tapi rider dan tim nggak dikumpulkan untuk diberi kejelasan peraturan dan konsekuensi penalti yang mungkin terjadi, cuma dikasih pengumuman di selembar kertas. It’s confusing, right?

Hasilnya beginilah, disaster kalo kata Stoner! Drama yang melibatkan Dani sepertinya karena Dani terlalu bingung dengan race yang geje ini. Di press conference after the race malah Dani bilang kalau dia hanya mengingat sedikit yang terjadi di race, “Everything happened so quickly and it was new, but it was a lot of stress from Saturday to know which tyres and how many laps, with the rules changing every five minutes”. Soal penaltinya, Dani berpikir kalo dia masuk pit pertama kali maka dia akan jadi yang terakhir saat keluar pitlane, jadi Dani merasa nggak perlu noleh ke belakang dan Dani menyentuh garis putih sedikit. That was all, jelas Dani. Saat race, Dani sudah melakukan penaltinya dan turun 1 posisi dari P2 ke P3, a.k.a membiarkan Marquez lewat, dan itu sebelum Marquez didiskualifikasi. Jadi, Dani udah bener dan posisi akhir di podium 2, bukan dropped 1 position on podium after the race di belakang Rossi.

Drama senggolan Marquez – Lorenzo bener-bener mengerikan! Marquez noleh 2x di pitlane exit, pertama track kosong, tapi waktu noleh kedua kali udah keliatan Lorenzo sama Dani ngebut menuju first corner. Lorenzo bener-bener tampak menuju Marquez, dan Marquez menuju racing line dengan kecepatan yang jauh lebih rendah. Yak, bener aja mereka senggolan! Mereka bertiga beruntung nggak terjadi insiden serius gara-gara ini. Race direction juga beruntung lolos dari masalah kalau hal buruk terjadi, safety rider benar-benar dipertanyakan karena exit pitlane yang malah diperpanjang, yang berarti batas kecepatan 60 km/jam diperpanjang mendekati racing line. Kalo di F1, pembalap nggak bisa sembarangan keluar dari pit, harus seaman mungkin dari pembalap lain yang melewati track. Menurutku Marquez – Lorenzo sama-sama salah karena nggak mereka nggak memilih the safest way.

Dan drama terbesar soal black flag Marquez, aku nggak tau siapa yang dudul disini. Tapi Marquez dan HRC tampak so silly di kejadian ini. Entah kenapa akhir-akhir ini HRC sering sekali bikin error dan malah memperkecil kesempatan pembalapnya di championship. Big example di Aragon lalu, gara-gara kabel kontrol traksi yang sama sekali tak terlindungi, Dani terlempar dari motornya, DNF, terlempar dari persaingan posisi pertama di championship, dan harus melewati sepanjang minggu menahan nyeri *untung nggak cedera*, termasuk pas race Sepang. Dan masih minggu lalu di free practicePhillip Island, mounting bolt di RCV Dani tiba-tiba lepas karena dipasangnya kurang kenceng, untung Dani cepet nyadar dan melipir ke pinggir track sebelum something bad happen. Why oh why, HRC, oh i mean Repsol Honda Team?

But somehow sepertinya ini hukuman sesungguhnya buat Marquez gara-gara selalu membahayakan rider lain, Marquez didiskualifikasi lagi aja di Motegi sama Valencia, race direction? :p   


And what will happen only in a few days at Motegi?? We’ll see. Semoga Dani bisa mengakhiri musim di posisi kedua klasemen..  :) 


No comments:

Post a Comment