Sunday, November 10, 2013

Fangirling Seb


 Sebastian Vettel is the only one F1 driver i ever supported, tapi sejujurnya aku nggak pernah nyari tau tentang doi, sama sekali. I khow he is a great driver, but i didn’t even know about his life or his personality at all. Sampai akhirnya waktu berita soal Seb lagi gencar-gencarnya jelang GP Jepang dan kemungkinan dia bakal mengunci gelar juara dunia keempatnya di Suzuka, aku mulai benar-benar tertarik dan baca semua berita yang berkaitan dengan doi, sampai sekarang. Nggak semua menyenangkan untuk dibaca, terutama komen-komen dari hatersnya yang buanyak sekali. Tapi semakin banyak aku mencari tau, aku semakin ngefans dan menemukan banyak hal menarik dari seorang Seb.

Aku baru tau kalo Seb berteman akrab sama Kimi Raikkonen. Wow menakjubkan, Kimi kan kayaknya orangnya yang nggak peduli sekitarnya gitu, kok bisa yaa? Kimi malah pernah bilang kalo di F1, satun-satunya driver yang dia tau cuma Seb, Kimi nggak tau soal driver lain atau apa yang mereka lakukan dan dia nggak tertarik untuk mencari tau soal itu. Aww, so Seb is your only one, Kimi? Hahaa. Padahal kepribadian mereka keliatannya bertolak belakang gitu ya? :o

Aku baru tau kalo Seb tinggal di Ellighausen, Switzerland dan bukan di kota asalnya Heppenheim, Jerman. Jadi Seb tinggal senegara sama Dani doong? Tapi mah Dani di Geneva, dan Seb (kayaknya) di Zurich dan kelihatannya itu jauh di peta. Zurich lebih dekat ke Jerman, jadi kalo mau mudik deket, ya kan Seb? Nah, Seb ternyata tetanggaan sama Raikkonen. Makanya mereka semakin akrab dan sering main badminton bareng, tapi katanya Kimi mulu yang menang. Hahaa, ternyata Seb punya kelemahan, badminton! Tapi kata Kimi sekarang Seb udah pindah agak jauhan, jadi mereka terakhir main badminton akhir tahun kemaren, huhu, kayaknya Kimi sedih gitu L

Aku baru tau kalo di paddock Seb selalu bareng sama personal trainernya, Heikki Houvinen. Yah, kayak Dani sama Raul Jara gitu lah. Saking deketnya Seb sama Heikki, aku jadi berpikir jangan-jangan mereka pacaran lagi. Hahaa, ngaco abis! Bukan, bukaan seperti itu! Seb masih normal, hoho.

Karna nggak lama setelah itu aku baru tau kalo Seb punya pacar, namanya Hanna Prater. Mau tau mereka mulai pacaran dari kapan? Dari SMA! Anggap aja itu dari tahun 2004 ya, jadi sampe sekarang mereka udah pacaran 9 tahun, hampir 10 tahun malah. Dan jelas Seb masih baik-baik aja sama Hanna, karena Seb mendedikasikan titel juara dunia keempatnya buat Hanna, yang selalu mendukung di setiap up and down. Aww, how sweet! Jadi, Dani sama Seb ini orangnya sama-sama setia gitu :’). Dan mereka bukan tipe yang suka memamerkan pacarnya di muka umum. Makanya Hanna jarang banget keliatan di paddock. They keep their private live stay private.

Dan aku juga baru tau kalo Seb itu orang yang menyenangkan. He’s funny dan kadang bandel, keliatan abis direprimand FIA gara-gara donat di India, eeh di Abu Dhabi doi bikin donat lagi, tapi kali ini mobilnya sampai dengan selamat di parc ferme, jadi aman katanya, haha. He’s stay humble, meskipun nama Sebastian Vettel sudah disandingkan dengan pembalap-pembalap terhebat sepanjang masa. He’s praises his rivals well, meskipun pembalap lain ada yang berkomentar negatif soal doi, doi nggak pernah menjelek-jelekkan rivalnya, kalaupun rivalnya ternyata lebih baik, doi nggak segan memuji. He’s down to earth, meskipun statusnya sebagai pembalap F1, world champions lagi, yang kesannya glamour, Seb nggak pernah minta keistimewaan. Pernah waktu ada jurnalis yang barengan Seb antri imigrasi di Shanghai dan Seb diminta petugas untuk lewat jalur VIP (or yang cepetnya lah), Seb memilih tetap di tempatnya, alias tetep antri, meskipun akhirnya terpaksa ikut si petugas. Dan Seb, nggak seperti pembalap-pembalap top lain, doi nggak punya manager, jadi Seb mengatur sendiri semua jadwalnya. Misalnya, waktu undangan gala dinner, Seb cukup diberi tau waktu dan tempatnya, dan dia sendiri yang akan mengatur semuanya (sementara pembalap lain minta disediakan macem-macem) dan Seb akan tinggal sampai akhir acara untuk menghormati si pengudang. Dan Seb orangnya sangat ringan tangan, waktu Seb berhasil mengunci gelar keempatnya di GP India bulan lalu, Seb nggak segan membantu timnya untuk packing dan beres-beres garasi supaya mereka bisa cepet pergi ke pesta.

But, one thing that i adore so much from him is his hard work. His effort to understanding his car and make the best out is outstanding! Yes, he has natural talent, but his hard work that makes him on this stage right now, a youngest quadruple world champion ever. He’s ambitious, yang ada di pikirannya gimana caranya biar menang, menang, dan menang (sesuatu yang nggak aku liat di Dani). He doesn’t like look backward, and not too far think about the future. Pas ditanya apa target berikutnya, Seb langsung jawab, next race! Dan aku suka kata-kata Seb waktu post qualifying GP Jepang, “i’m not a big fan of thinking that without this, with this, if this, you know... it’s always unknown”. Ya, dia bukan tipe yang suka mengeluhkan problemnya, berapapun hasil yang didapat, yaudah dia terima tanpa banyak alasan.

Kalo kata Christian Horner, Seb ini kayak sponge, informasi apapun diserapnya dan dari awal om Horner udah terkesan sama ketertarikan Seb di dunia balap. Duluu, waktu baru dapet SIM, Seb langsung nyetir sendiri dari rumahnya di Jerman ke Milton Keynes dan jadi satu-satunya driver dari junior program RedBull yang berinisiatif memperkenalkan dirinya sendiri ke factory. Dan kata Helmut Marko, Seb jarang membuat kesalahan yang sama dua kali, karena berikutnya dia pasti udah belajar dari kesalahan. Syukurlah, dia bukan keledai! :p


Dan hasil dari fangirling ini adalah i’m adoring him much more! Yah, Seb memang nggak bisa bikin heboh dan terpesona kayak tiap liat Dani, tapi his big passion and his hard work was attracted me! Nggak salah deh dukung Seb dari dahulu kala..

#10HariNgeblog #Day4

No comments:

Post a Comment