Thursday, January 16, 2014

Sinopsis Prime Minister and I Episode 10 Part 2


Di kantor PM, Yul bimbang memandangi form registrasi pernikahannya. Apa yang mau Yul bilang ke Da Jung soal registrasi pernikahan? Hmm, kayaknya bukan.


Acara bazaar Lily Club, Da Jung siap dengan boneka-boneka kodoknya saat Bos Go dan Hee Chul datang. Bos Go menyinggul soal Hee Chul yang menyelamatkan Da Jung dan Yul dari hal memalukan, tapi imbalannya hanya laporan eksklusif bazaar ini. Da Jung cuma senyum dan berterimakasih pada Hee Chul, kalau bukan karenanya ia dan Jongri-nim pasti dalam masalah besar. Hee Chul senyum, “tapi kau benar-benar tidak memiliki hubungan dengan Kepala Kang kan?”


Da Jung mengiyakan, ia selalu membantuku dan baik padaku, aku sangat berterimakasih padanya. Tapi Hee Chul meminta Da Jung untuk berhati-hati, dan hati-hati dari para Ahjumma juga. Hee Chul melirik Madam Na dan dua ahjumma yang baru datang.


Da Jung berterimakasih atas kedatangan mereka dan bertanya dimana bonekanya? Supir Madam Na datang membawa seplastik besar penuh boneka kodok. Da Jung takjub, kapan Anda membuat semua ini? Tapi tentu saja mereka tak melakukannya sendiri, mereka membayar dry cleaning untuk melakukannya. Da Jung tanya apa mereka semua siap menyambut tamu? Madam Na bilang kalau ia tak ingin disuruh membuat pancake Korea atau semacamnya. Da Jung berkata akan menelepon Yul kalau mereka tak mau menuruti kata-kata presiden klub. “Jongri-nim benar-benar ingin datang tapi aku menyuruhnya untuk tidak. Apa ia harus datang?” ancam Da Jung. Ancaman Da Jung berhasil, Madam Na terpaksa mau membuat pancake Korea, haha.



Da Jung menelepon Yul, mengadu kalau bonekanya belum satupun terjual dan minta Yul membantu menjualnya, ia sudah benar-benar tertekan. Yul berkata Da Jung tak akan down hanya karena itu dan minta Da Jung melakukan yang terbaik, kalau terjual semua ia akan mentraktir Da Jung sesuatu yang lezat. Da Jung semangat lagi, “Mari kita menjual semua boneka ini hari ini!” Ah, entah kenapa adegan ini rasanya sweet sekali?


Di kantor, In Ho mengingat permintaan Da Jung agar mereka nyaman seperti sebelumnya. Supir Shin lewat membawa payung, Jongri-nim menyuruhnya menjemput Da Jung karena hujan dan In Ho menawarkan diri untuk ikut.


Bazaar sudah selesai, tapi tak satupun boneka Da Jung terjual. Hee Chul kesal, karena istri PM yang menjualnya, tak bisakah mereka membeli satu untuk sopan santun? Bos Go tau kalau ini yang akan terjadi, tak masuk akal membuat boneka dan menjualnya pada para istri dari keluarga kelas tinggi. “Bos, apakah kau menambahkan minyak ke api?” bela Hee Chul kesal. Da Jung berkata ia tak apa-apa, ia bisa pergi ke Myung Dong dan menjual semua ini. Bos Go lagi-lagi menjatuhkan, cuaca sedang dingin dan hujan, kau bisa dengan mudah menjual boneka ini kan? Hee Chul berteriak kesal dan mengajak Bos Go segera pergi dan menyemangati Da Jung. Da Jung memandangi tumpukan boneka dengan sedih.


Tak terjualnya satupun boneka Da Jung ternyata ulah Madam Na, ia meminta para istri dari keluarga kelas tinggi tak membelinya. Seorang Ahjumma memuji kekuatan Madam Na benar-benar hebat dan kesal pada Da Jung yang membuat mereka harus memasak pancake Korea.


Da Jung akan pulang membawa boneka-boneka itu, tapi di luar hujan. Madam Na keluar dan menyenggolnya dengan sengaja, “Omo, maaf! Siapa yang menyuruhmu menutupi pintu seperti ini?”


Da Jung tanya Madam Na menyenggolnya dengan sengaja kan? Madam Na tentu tak mengaku. Seorang Ahjumma berkomentar apa yang akan Da Jung lakukan dengan boneka-boneka yang tak terjual, sudah dibilang kalau ini tak memenuhi standar kami. Da Jung berkata tak perlu khawatir soal boneka, ia akan mengurusnya dan berterimakasih atas kerja keras mereka hari ini. Da Jung minta maaf karena tak bisa mencapai standar mereka, tapi Da Jung masih berpikir sumbangan dari produk desainer tidak sesuai dengan Lily Club. Madam Na berkata bukan itu yang tidak sesuai dengan Lily Club, tapi Anda, istri PM. Ahjumma minta Madam Na membiarkannya, PM Kwon tidak akan duduk di posisinya selamanya. Boneka-boneka Da Jung ditendang, dan mereka pergi. Da Jung membereskan boneka-bonekanya sebelum terlalu basah kehujanan. Aku kok sedih ya liat ini?



In Ho datang dan berkata ia yang akan membereskan boneka ini. Da Jung memayungi In Ho dan memandanginya.


Di kantor,Yul sibuk dengan laptopnya. Tapi ternyata Yul lagi browsing ”Cara membuat acara yang bagus untuk ulang tahun pernikahan 100 hari.” Ealaah!


In Ho membelikan Da Jung sandwich supeeer besar. Da Jung excited dan berpikir Man Se akan menyukainya. In Ho tau Da Jung akan tersenyum seperti ini, makanya ia membawanya kemari, apa kau merasa lebih baik sekarang? Da Jung mengiyakan, makanan adalah hal yang terbaik untuk menghilangkan stres. In Ho bergurau kalau ia menyesal sudah mengaku hari itu, aku seharusnya tetap jadi teman baikmu.

“Tak bisakah benar-benar seperti itu? Kepala Kang, tak bisakah kita seperti dulu?” 

“Aku tidak mau. Aku tidak suka menjadi temanmu dan aku tidak ingin jadi malaikat pelindungmu.”


Da Jung semakin sedih. In Ho tiba-tiba tersenyum, “Aku hanya bercanda, aku sudah bilang sebelumnya bahwa aku tidak akan membuat kau tidak nyaman. Jika kau ingin, kita bisa kembali ke awal.”

“Benarkah?”, tanya Da Jung.

“Jika kau ingin menjadi temanku, aku akan tinggal sebagai temanmu. Jika kau menginginkan malaikat pelindung, aku akan tinggal sebagai malaikat pelindungmu.. Sampai pernikahan kontrak ini berakhir”


Da Jung tertawa, aigoo, kau sedang dalam kesulitan Kepala Kang, kau sangat terpesona dengan pesona manisku, apa yang akan kau lakukan? In Ho membenarkan, apa yang harus ia lakukan. Da Jung bercanda kalau pernikahan kontrak ini berakhir, ia akan menyandang gelar sebagai janda nasional, apa In Ho bisa melakukan sesuatu setelah ia mengalami itu? In Ho berkata ia tak tau apa ia tak akan mengubah pikirannya saat itu, sulit memprediksi bagaimana perasaanku nanti.

Da Jung tanya apa tak apa-apa ia seperti ini, apa kau pikir aku terlalu tidak tau malu? In Ho santai menanggapi, “Bukankah kau selalu tak tau malu? Menjadi tidak tau malu adalah pesonamu.” Huahahaa, suka liat In Ho yang santai begini, bukan In Ho yang dahinya berkerut-kerut terus.


Da Jung mendapat telepon dari balai kota, kalau ada orang yang membeli semua bonekanya. Wow, dan siapa di balik semua ini? Aw aw, tentu saja Jongri-nim kita! Supir Shin melaporkan ia sudah membeli semua boneka seperti yang Yul perintahkan, tanpa identitas yang terungkap. Yul berterimakasih dan minta Supir Shin berpura-pura tidak tau apa-apa di depan Da Jung. Supir Shin berkata akan segera menyumbangkannya ke panti asuhan. Man Se masuk dan mengajak ayahnya makan sandwich.


Man Se dan Na Ra tertawa kegirangan liat sandwich super besar yang dibawa Da Jung. Da Jung memotong-motongnya untuk Na Ra, Man Se, dan Woo Ri yang ada di kamar. Da Jung menawari Yul yang sedari tadi hanya memandanginya.


Yul berkomentar sepertinya Da Jung sedang dalam suasana hati yang baik. Da Jung tersenyum senang mengiyakan, acara berakhir dengan baik dan boneka terjual, apalagi yang tidak membuatku senang? Yul lega. Tapi Da Jung berkata jujur kalau ia bahkan tak bisa menjual satu boneka, tapi tiba-tiba ada yang membeli semuanya. Da Jung penasaran siapa yang melakukan itu. “Kurasa itu orang yang ingin menjual lagi dengan murah,” sahut Yul.


Da Jung tak percaya, orang itu pasti ada dalam kelas yang sama sekali berbeda, dia pasti orang yang baik dan berhati hangat. Yul tertawa, baguslah boneka itu terjual habis, ah bukankah kau bilang bahwa Sabtu ini adalah hari ke 100 pernikahan kita? Da Jung mengangguk dan Yul mengajak Da Jung pergi keluar untuk makan hari itu.

Da Jung heran, kenapa tiba-tiba? Yul tadi bilang kalau ia akan membelikan Da Jung sesuatu yang lezat kalau berhasil menjual semua boneka dan ada sesuatu yang ingin Yul katakan. Yul bangkit dan pergi. Da Jung memanggilnya, “Jongri-nim, Anda harus membeli sesuatu yang mahal dan lezat oke?”


Hye Joo sedang membuka berita soal pelabuhan internasional dan berpikir akan memberitahu Yul saat Joon Ki datang. Joon Ki heran kenapa Hye Joo menghubunginya, apa karena Kwon Yul lagi?

Hye Joo membantah, “Aku hanya ingin berbicara denganmu, Sunbae”

Joon Ki semakin heran, “Sunbae?”


Hye Joo berkata ia datang kesini sebagai juniormu, haruskah kita bernostalgia dan bertindak seperti dulu? Hye Joo pindah duduk sebelah Joon Ki, bahkan menggeser kursinya lebih dekat. Joon Ki tak tampak senang, kenapa kau seperti ini? Hye Joo mengamati Joon Ki dari dekat,”Kau sudah tua, Sunbae. Dulu kau sangat populer di antara gadis, tapi sekarang yang aku lihat kau memiliki banyak keriput, dan..” Joon Ki tanya lagi kenapa Hye Joo melakukan ini?

“Waktu itu kau mengatakan jika aku datang kepadamu, kau akan membuang segalanya. Apa kata-kata itu masih berlaku?”


Joon Ki tertawa, kau bersedia pergi sejauh ini untuk melindungi Kwon Yul, apa ini yang kau coba katakan padaku sekarang? Hye Joo melihat Madam Na datang dan semakin mendekat pada Joon Ki. Well, jadi ini mata dibalas mata, gigi dibalas giginya Hye Joo? Woho, you go girl!


Madam Na melotot kesal. Joon Ki berkata ini salah paham, aku akan menjelaskan semuanya jadi tetap diamlah. Madam Na meledak, “Tetap diam? Mengapa aku harus tetap diam? Aku jelas melihatnya dengan mataku sendiri”

Madam Na marah pada Hye Joo, “Kau bilang kau tidak tertarik pada pria menikah, apa yang kalian berdua lakukan? Aku tak akan melepaskanmu hari ini.” Madam Na akan menyerang Hye Joo, tapi Joon Ki menahannya. Madam Na malah semakin marah, apa kau membela wanita itu? Hye Joo pergi, Joon Ki mengejarnya, dan Madam Na cuma bisa teriak manggil-manggil suaminya.


Joon Ki menahan Hye Joo, apa yang kau lakukan? Hye Joo tanya apa kau sudah lupa mengirim Nam Da Jung dan Kang In Ho ke kamar hotel? Jongri-nim berkata ia akan membiarkannya, tapi aku tak seperti itu karena aku mendapatkan kesalahpahaman sebagai penggoda suami orang, kau harus bersyukur aku tidak membuatmu pergi ke kamar hotel. Hye Joo pergi, Madam Na datang dan menampar Joon Ki. Hye Joo melihat semua ini.


Da Jung di meja makan bertanya-tanya apa yang ingin Yul katakan padanya. Da Jung mulai membayangkan Yul yang berterimakasih padanya, Yul yang mengomeli penampilan, terutama rambutnya, dan Yul yang memintanya jadi wanitanya. Da Jung ketawa sendiri, “Ah Nam Da Jung, kau mengkhayal terlalu jauh”


Da Jung melihat Woo Ri yang akan pergi tanpa mau menjawab saat ditanya mau kemana. Na Ra datang dan bilang kalau Oppanya bertingkah aneh hari ini, ia pergi ke gereja Katolik. Da Jung heran. “Ini aneh kan? Dia bukan tipe orang yang pergi ke gereja,” sahut Na Ra.


Dan dua orang yang penasaran ini akhirnya membuntuti Woo Ri, yang benar-benar pergi ke gereja. Da Jung tanya kenapa Na Ra mengikutinya? Na Ra bilang ia akan minta $10 setelah menemukan kelemahan Oppanya. Da Jung dan Na Ra beneran udah semakin deket deh, mereka bahkan gandengan tangan masuk ke gereja, suka liatnya!



Terdengar suara piano dan Woo Ri yang bernyanyi di lantai atas gereja. Na Ra melihat teman Oppanya yang bermain piano dan terpesona. Da Jung tersenyum memandangi Woo Ri yang sedang menyanyi.


Hye Joo memberikan laporan tentang evaluasi ulang pelabuhan internasional, situasi sedikit sensitif karena ini. Yul minta Hye Joo tak khawatir, pikirkan saja pemahaman yang baik dari tren opini publik. Hye Joo mengerti dan bertanya mengapa Yul mengosongkan jadwal malam ini, apa ada sesuatu yang terjadi? Yul mengiyakan, ia punya beberapa hal untuk dikatakan pada Nam Da Jung.

“Kau sudah tau aku untuk waktu yang lama, keputusan apapun yang kuambil, kau akan memahaminya kan?”

“Tentu saja, tapi apakah keputusan ini melibatkan Nam Da Jung?”, tanya Hye Joo. Yul mengangguk.


Woo Ri tanya kenapa Da Jung pergi ke gereja? Apa kau memata-mataiku sekarang? Da Jung pergi karena khawatir, bukan untuk memata-matai dan memuji Woo Ri yang menyanyi dengan baik. Na Ra tak setuju, Oppa yang ada di sampingnya seratus kali lebih baik, haha. Na Ra memuji Oppa yang mirip Suho EXO dan bertanya siapa namanya? Woo Ri malas menjawab, tapi Na Ra masih mengejarnya, apa dia temanmu Oppa? Dimana ia bersekolah? Kelas berapa ia? Haha, Na Ra cute banget!


Da Jung mendapat telpon dari Yul yang memintanya bersiap pergi makan malam, Da Jung hampir lupa karena sibuk dengan Woo Ri. Da Jung lalu sibuk memilih baju, sibuk menata rambutnya. Maklum, kencan pertama sama Yul :p


Di RS, In Ho makan bersama ayah Da Jung. Ayah komen Da Jung tak bisa memasak dengan baik, mengapa ia terus membawakan makanan seperti ini? In Ho tersenyum, meski penampilannya tak rapi, rasanya baik-baik saja. Ayah heran, ia tak pernah melihat anggota keluarga In Ho yang lain. In Ho menjelaskan ayah mereka meninggal sudah lama, ibunya meninggal saat ia SMA, kakakku yang membesarkanku. Ayah merasa ini sangat menyedihkan mengingat kondisi kakak In Ho.


In Ho berkata Da Jung tak bisa datang karena melakukan sesuatu, tapi dia akan kesini besok pagi. Ayah sudah tau kalau Da Jung sedang pergi bersama menantu Kwon, untuk perayaan 100 hari pernikahan mereka atau semacamnya. In Ho terkejut. Ayah merasa waktu berlalu sangat cepat, saat melihat bagaimana menantunya memperlakukan Da Jung, menantuku benar-benar orang yang tulus.


In Ho ke kamar kakaknya dan panik saat sadar kakaknya tak ada di kamar. Suster memberitahunya kalau seorang pria membawanya keluar untuk menghirup udara segar, katanya ia tau kakakmu dengan baik. In Ho mencari-cari kakaknya  dan menemukannya bersama... Park Joon Ki. Joon Ki tanya, Kang Soo adalah kakakmu kan? Apakah alasan mengapa kau dekat dengan Kwon Yul adalah karena kakakmu? Joon Ki minta In Ho mengatakan alasan pribadi yang tak ia katakan padanya. In Ho cuma diam.


Yul dan Da Jung sampai di tempat makan malam mereka. Yul merasa aneh dengan penampilannya, tapi Da Jung justru memujinya, Anda harus melakukan ini agar orang tak mengenali Anda. Da Jung semangat mengajak mereka semua masuk. Iya, pengawalnya juga ikut makan di dalem, hoho.


Di restoran, seorang pria sedang melamar kekasihnya di panggung. Da Jung senang melihatnya dan tanya bagaimana Yul tau tempat ini? Yul ternyata tak tau itu adalah tempat semacam ini, ia hanya minta Supir Shin membuat reservasi di tempat makan yang bagus. Da Jung tersenyum senang dan mendengarkan pria yang sedang menyanyi untuk kekasihnya.


Selanjutnya MC memanggil Mr. Kwon Chong Ri dari Seoul, dia mengatakan bahwa dia ingin menyanyikan sebuah lagu untuk istrinya di perayaan 100 hari pernikahan mereka. Yul heran, apa ini? Haha, ternyata ini ulah cupid kita Supir Shin yang merasa Yul harus melakukan sesuatu di hari yang spesial ini.

MC terus memanggil Mr. Kwon Chong Ri untuk naik ke panggung. Da Jung tertawa geli dan menyuruh Yul pergi kesana dan nyanyikan sesuatu. Yul tentu tak mau dan tanya apa pengawalnya yang melakukan ini? Pengawal gendut bilang kalau pasti Supir Shin yang melakukan ini. Yul benar-benar tak mau, tapi MC terus memanggil dan Da Jung terus menggodanya, akhirnya Yul naik panggung juga.


MC berkomentar kalau nama Anda sangat unik, Mr Kwon Chong Ri dan merasa seperti pernah melihatnya sebelumnya. Yul tertawa canggung, “bagaimana bisa? Wajahku tak tampak umum.” MC meminta Yul mengatakan sesuatu pada istrinya dan nyanyikan sebuah lagu dengan mengagumkan. Yul berkata ia belum pernah melakukan ini sebelumnya, sehingga ia tak yakin apa yang harus dikatakan..


Ketika aku menikah, aku berjanji pada ayah mertuaku. Meskipun aku tidak bisa berjanji bahwa aku tidak akan membuat putri yang disayanginya menderita atau bahwa aku akan membuatnya bahagia, aku berjanji bahwa aku tidak akan pernah membuatnya menangis. Namun, aku sudah membuatnya sering menangis. Tapi, dia adalah seseorang yang suka tersenyum dan tersenyum sangat cocok untuknya. Jadi untuk istriku yang telah sering menangis dan banyak tersenyum karenaku, aku akan menyanyikan lagu ini untuknya.


Yul mulai bernyanyi dan mengingat semua yang sudah dilaluinya bersama Da Jung, hingga akhirnya menikahi Da Jung. Da Jung tersenyum haru memandangi Yul yang menyanyi untuknya.


Komentar:
Da Jung ini makin lama makin cantik ya? Dan gaya rambut Jongri-nim yang baru boleh juga.. :p

2 comments: