Monday, March 10, 2014

Sinopsis Let's Eat Episode 15 Part 2


Soo Kyung dan Jin Yi pergi minum teh bersama. Soo Kyung komentar kalau ia tak tau Pengacara Oh suka sekali makan dan meletakkan gelas tehnya, tapi tak sengaja tumpah dan mengenai Jin Yi. Soo Kyung panik dan minta maaf. Jin Yi melapnya sambil tersenyum dan berkata tak perlu minta maaf untuk hal seperti ini, ada hal lain yang seharusnya kau meminta maaf. Soo Kyung tak mengerti. “Sebenarnya aku melihat kau dan Oppa berciuman kemarin,” jelas Jin Yi.


Soo Kyung akan menjelaskan, tapi Jin Yi memotong dan berkata tak apa-apa, selama kau tak menyukainya tak masalah. Soo Kyung diam saja. Jin Yi jadi marah dan berkata kau tak punya alasan untuk menyukai Dae Young Oppa, karena aku menyukainya, kau tau semua kekhawatiran dan sakit hatiku. Saat aku menyatakan perasaan, kau membantuku seperti kakakku sendiri, benar kan? Soo Kyung masih diam.


“Aku bukan anak kecil, itu hanya karena kau terbawa suasana. Aku tau hal seperti itu bisa terjadi. Dan bagi Oppa, ciuman itu mungkin tak ada artinya juga. Dia bahkan juga berciuman denganku. Jadi mulai sekarang, jangan melakukan sesuatu yang akan kau sesali padaku, Unni,” ancam Jin Yi lalu pergi, meninggalkan Soo Kyung yang terkejut.


Dae Young keluar kamar dan bertemu agen real estate dan seorang wanita calon penyewa keluar dari apartemen Soo Kyung. Dae Young mengira Soo Kyung akan segera pindah dan kesal sendiri.


Padahal si wanita tadi mau menyewa apartemen 905, tapi pemiliknya sedang ke luar negeri. Jadilah, si agen membawanya ke apartemen Soo Kyung yang layoutnya serupa. Oow, Dae Young salah paham!


Tapi Dae Young kepikiran dan berjalan tanpa sadar kalau Jin Yi memanggilnya. Setelah Jin Yi menghampiri dan memegang tangannya, baru Dae Young menyapa Jin Yi tanpa semangat. Jin Yi memberitahu kalau ia baru saja kembali dari kantor pengacara dan kasus ayahku bisa diselesaikan dengan baik. “Benarkah? Bagus sekali, selamat,” sahut Dae Young masih tak bersemangat dan bertanya apa Soo Kyung Noona mengatakan sesuatu di kantor? Kurasa ia akan pindah.


Senyum Jin Yi hilang, pindah? Benar, sebaiknya begitu, dia terlibat dalam penangkapan pelaku kasus serangan ‘don’t ask’ dan Pengacara Kim bilang ia mengkhawatirkannya, jadi kurasa ia mencarikan rumah untuknya yang lebih baik dan aman, Pengacara Kim keren kan? Dae Young cuma mengangguk dan menyuruh Jin Yi masuk lalu pergi. Jin Yi bergumam sedih, dia bahkan tidak memberiku selamat mengenai ayahku, dia hanya membicarakan tentang Unni (lah, tadi udah ngasih selamat kan? tapi emang setengah hati sih)


Jin Yi duduk sendirian di bangku taman. Kwang Suk menghampirinya dan bertanya kenapa Jin Yi lesu sekali? Jin Yi senang melihat Kwang Suk lagi dan bertanya kenapa Kwang Suk bisa disini, bukankah kau berhenti bekerja mengantar paket? Kwang Suk mengangguk, ibunya sakit jadi ia akan kembali ke Busan dan ia datang untuk berpamitan. Karena dingin, Kwang Suk mengajak Jin Yi pergi minum teh. Tapi daripada teh, Jin Yi malah mengajak minum alkohol.


Di jalan pulang, Soo Kyung mengingat perkataan Jin Yi tentang Dae Young yang juga menciumnya. Sebuah mobil berhenti dan mengklaksonnya, ternyata Hak Moon, ia menyuruh Soo Kyung masuk. Soo Kyung enggan, ia akan naik bis saja dan lanjut jalan. Hak Moon maju sedikit dan mengajak Soo Kyung masuk lagi. Soo Kyung tetap enggan. Tapi lalu terdengar suara klakson dari mobil-mobil yang terhalang mobil Hak Moon, tak bisa jalan. Hak Moon berteriak minta maaf dan minta Soo Kyung cepat masuk. Terpaksa, Soo Kyung akhirnya masuk.


Belum lama, Soo Kyung minta diturunkan di pinggir jalan. Hak Moon mengajak makan dulu sebelum pulang, tapi Soo Kyung menolak, ia akan makan di rumah. Hak Moon menahan Soo Kyung yang akan turun dan minta ditemani makan, kau juga perlu makan kan dan kau tak suka makan sendirian.


“Pengacara Kim, aku juga tak bisa makan bersamamu.”

“Kenapa?”

“Dengan menolak perasaanmu, kupikir aku menyakitimu jadi aku tak ingin mengatakan ini padamu, tapi sebenarnya aku.. menyukai orang lain.”

Hak Moon menatap tak percaya. Soo Kyung minta maaf dan pergi.


Dae Young minum sendirian di minimarket. Melihat tulisan Soo Kyung di gipsnya, Dae Young ingin menelpon Soo Kyung, tapi tak jadi. Dae Young mencoba tak peduli, Soo Kyung mau pindah atau tidak apa pentingnya untukku. Dae Young membeli satu kimbab segitiga yang tersisa dan pulang. Kimbab segitiga ini bikin inget Shi On deh, haha.


Di belakangnya, ternyata ada Soo Kyung yang juga berjalan masuk minimarket yang sama. Soo Kyung mencari kimbab segitiga, tapi sudah tak ada di rak. Pegawai toko baru sadar dan mengisi stoknya lagi. Soo Kyung membeli satu dan pulang.


Begitu masuk, Barassi menyambutnya, tapi Soo Kyung sama sekali tak bersemangat. Sambil memakan kimbab segitiganya, Soo Kyung malah ingat semua hal yang dilaluinya dengan Dae Young. Dulu kan Soo Kyung ngomel-ngomel mulu sama Dae Young, haha.


Di kamarnya, Dae Young juga sedang termenung dan memakan kimbab segitiganya.


Di restoran, Kwang Suk asik makan sementara Jin Yi terus minum. Kwang Suk menyuruh Jin Yi makan, ini enak sekali. Jin Yi malah menawari Kwang Suk minum, tapi ingat kalau ia harus menyetir. Kwang Suk bertanya tentang ayah Jin Yi yang sekarang ada di penjara, apa yang akan terjadi? Jin Yi bilang sepertinya ayah akan segera dibebaskan setelah menerima masa percobaan.


“Bagaimana bisa?” tanya Kwang Suk.

“Apa maksudmu bagaimana bisa?” tanya Jin Yi balik. Sejak awal ia yakin ayahnya tak bersalah, hukum sialan itulah masalahnya, semua berkat Pengacara Kim yang membereskannya. Kwang Suk tertawa. Jin Yi tanya kenapa? Kwang Suk menggeleng dan memberi selamat. Jin Yi berterimakasih, tapi lalu teringat, apa aku pernah memberitahumu kalau ayahku di penjara?


Kwang Suk sadar dan buru-buru bilang kalau Jin Yi pernah memberitahunya. Melihat Jin Yi yang tampak sedih, Kwang Suk heran, padahal ada hal baik terjadi. Jin Yi, “Sebenarnya hal terberat dalam hidupku terjadi, Oppa yang kusukai, aku melihatnya mencium Unni tetanggaku.”

“Itu.. hal terberat?” tanya Kwang Suk.

“Apa yang lebih berat dari cinta di dunia ini?” jawab Jin Yi. Tentu saja Dae Young Oppa tak mencium Soo Kyung Unni karena dia menyukainya. Karena dia menghadapi situasi yang berbahaya, karena dia khawatir, Oppa pasti merasa sedikit bingung.


“Lalu.. kenapa kau tak mencoba menghilang?” saran Kwang Suk. Jika kau menghilang seperti Noona itu, maka Hyung itu akan khawatir. Kau juga bisa mengetahui perasaannya. Dan Kwang Suk akan membantu Jin Yi.. menghilang tanpa jejak. Hii, horor!!


Saat sedang minum dan melihat tempat makan yang kosong di pojok meja dapur, Soo Kyung jadi kesal dan memasukkannya ke laci. Soo Kyung berkata akan bersih-bersih pada Barassi dan mulai membersihkan bantal-bantal sofa.


Dae Young mendengar suara ribut-ribut dan mengira Soo Kyung sudah bersiap-siap untuk pindah. Soo Kyung keluar kamar. Dae Young juga, dan langsung bertanya apa kau akan membuang semuanya? Mengira yang dimaksud Dae Young sampah, Soo Kyung mengiyakan dan melangkah pergi.

“Ah, kurasa begitulah kepribadianmu. Membuang semuanya dan kabur. Itu gayamu kan?”


Soo Kyung berbalik kesal dan meletakkan sampahnya, “Apa maksudmu?” Dae Young berkata setelah kau menciumku, kau mencoba kabur dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa, wow bagaimana kau bisa makan dan kabur seperti ini? (Eat and run! Haha, kali ini jadi inget Man Se!)

“Makan dan kabur? Goo Dae Young, kau yang makan dan kabur. Tiba-tiba kau menciumku, kenapa kau tak berkata apa-apa sampai sekarang?”

“Karena kau bersikap seolah tak terjadi apa-apa. Kupikir kau ingin melupakannya. Itu sebabnya aku berpura-pura tak tau.”

“Ha! Lihat siapa yang mengatakan hal yang seharusnya aku katakan! Hari itu, kau menciumku apa tak ada artinya untukmu, Goo Dae Young-ssi? Kudengar kau bahkan mencium Jin Yi.”


Dae Young tentu bilang itu salah paham, ia tak menduganya dan bertanya bagaimana denganmu, kudengar Pengacara Kim mencarikan rumah untukmu. Dae Young tak ingin menahan orang yang akan segera pergi. Soo Kyung heran, siapa yang pergi? Dae Young berkata ia sudah tau Soo Kyung akan pindah, waktu itu seseorang datang bersama agen dan mereka melihat-lihat..


“Bukan aku! Bukan aku!” sangkal Soo Kyung. Wanita di apartemen 905 pindah, karena layoutnya sama, pemilik memintaku menujukkan apartemenku. Dae Young sadar ia sudah salah duga, tapi terus marah-marah karena Soo Kyung membiarkan orang asing masuk rumahnya. Soo Kyung membalas dengan nada tinggi, pemilik memintaku melakukannya, apa alasanku menolaknya?


Tetangga dari apartemen 808 keluar dan minta mereka diam, lanjutkan pertikaian cinta kalian di luar oke? Dae Young pun menggengam tangan Soo Kyung, menariknya pergi. Persis di depan gedung, Soo Kyung minta Dae Young berhenti, kita bicara di sini saja.


“Ah, apa lagi yang perlu dikatakan?” sahut Dae Young sambil mengangkat tangan Soo Kyung yang digenggamnya, “Aku sudah selesai bicara.” Soo Kyung jadi gugup dan diam saja. Dae Young tanya bagaimana perasaan Soo Kyung, apakah Pengacara Kim? Cepat-cepat Soo Kyung menjawab tidak, sungguh tak ada apa-apa antara aku dan Pengacara Kim. Dae Young pun tersenyum.


“Aku, juga...” ujar Soo Kyung yang juga mengangkat tangannya yang ada dalam genggaman Dae Young.


“Aku juga apa? Aku ingin melihatmu sepanjang hari juga? Kupikir aku akan mati karena cemas juga? Aku juga.. tangan ini kau tak akan pernah melepaskannya?”


Soo Kyung tersenyum dan mengangguk. Dae Young juga senyum dan mengaitkan jari-jarinya di tangan Soo Kyung. Keduanya pun tersenyum malu-malu.


Melihat penyangga tangan yang dibuat Jin Yi, Soo Kyung merasa mereka harus memberitahu Jin Yi, Jin Yi akan sangat terluka. Soo Kyung khawatir, dia bahkan melihat kita berciuman kemarin. Dae Young jadi sadar, itu sebabnya dia bersikap aneh sepanjang hari ini dan setuju, ayo kita temui Jin Yi bersama.


Dae Young hendak mengambil ponsel di sakunya, tapi tangan kirinya digips dan tangan kanan memegang tangan Soo Kyung. “Lee Soo Kyung, hands-free,” ujar Dae Young. Soo Kyung bingung. Dae Young bilang kalau ia tak akan melepaskan tangan Soo Kyung dan menyodorkan sakunya. Soo Kyung senyum senyum dan mengambil hape Dae Young, memencet nomor Jin Yi dan memegangkan ponselnya sekalian di telinga Dae Young.


Jin Yi senang Dae Young menelponnya, tapi malah memutuskan untuk mematikan ponselnya. Jin Yi bergumam pada Kwang Suk yang menyetir di sampingnya, saat Soo Kyung Unni menghilang dan tak bisa dihubungi, Oppa sangat khawatir. Jika aku juga melakukan ini, Oppa juga akan sangat khawatir kan? Tapi Kwang Suk tak menanggapi, diam saja dari tadi. Jin Yi heran, kita akan kemana? Kwang Suk berkata ada sebuah tempat yang ingin ia tunjukkan dan mereka sudah sampai.


Jin Yi keluar dan kagum melihat gedung yang dibangun ayahnya, senang rasanya melihat gedung ayahku setelah sekian lama. Jin Yi berkata ia juga datang kesini bersama Dae Young. Kwang Suk tak menanggapi dan mengajak Jin Yi masuk.


Di lift, Jin Yi tanya apa Kwang Suk membawanya kemari karena tau ini gedung ayahnya? Saat ayahku dibebaskan sebentar lagi, dia akan membangun banyak gedung yang lebih bagus dari ini. Melihat Kwang Suk tetap diam, Jin Yi bertanya hati-hati, apa yang ingin kau tunjukkan padaku?


Kwang Suk mengajaknya ke rooftop. Jin Yi heran, tak ada apa-apa di sini. Aah, karena aku sedih, untuk menghiburku kau sengaja membawaku ke gedung yang dibangun ayahku kan?

“Gedung ayahmu? Jangan konyol! Ini gedung yang dibangun ayahku!”

Jin Yi bingung, “Apa maksudmu? Kenapa kau tiba-tiba seperti ini?”


“Karena ayahmu, Yoon Jung Do, ayahku terjun bunuh diri dari sini. Di atap gedung yang dia bangun dengan keringat darah. Ayahku kehilangan hidupnya. Tapi apa? Dia akan dibebaskan dalam masa percobaan. Tanpa membayar kejahatannya hah?” ujar Kwang Suk yang terus mendesak Jin Yi melangkah mundur, sampai Jin Yi ada di pinggir atap gedung.



Jin Yi yang terus terdesak sangat ketakutan.


Kyung Mi datang ke apartemen Soo Kyung untuk membawa Barassi jalan-jalan karena agen akan segera datang melihat rumah. Tapi Barassi malah menyodorkan piringnya, dia lapar, hahaa.


Kyung Mi melihat jam, masih ada waktu untuk makan dan mulai mencari apa yang bisa dimakan Bara. Ah, karena kau seekor anjing, aku bisa memberimu apa saja kan?


Barassi menggonggong semangat dan bernarasi (well, ini pake suara Dae Young), “Setelah berlatih untuk menjaga beratku, ikan salmon kaleng merupakan protein tinggi. Setelah dimarahi oleh pemilikku, saat kupikir aku tak sanggup tanpa mengunyah sesuatu, kunyah, robek, rasakan dan nikmati, permen karet anjing! Di hari yang istimewa, dendeng sapi spesial! Dan aku bahkan bisa menjual jiwaku demi itu, sosis! Banyak sekali jenis makanan, namun apa maksudmu apa saja?


Kyung Mi mengerjap dan menuangkan makanan anjing kering ke mangkuk Barassi. Barassi sempat bengong, mungkin doi pengen bilang ini doang nih? Tapi dimakannya juga, namanya juga lapar, hahaa.

Komentar:
Barassi ini lucu dan pintar amat yak? Nggemesin! Btw, episode 15 ini ngingetin sama Yul, Da Jung (yang janji nggak melepaskan tangan sama yang Soo Kyung ngambil hape di saku Dae Young), Man Se (eat and run!), Do Min Joon (Manajer Choi kan nyebutin soal cinta 400 tahun gitu) dan Shi On (kimbab segitiga!) sekaligus! Hahaa.. 

No comments:

Post a Comment