Sunday, April 6, 2014

Kita adalah Kebiasaan Kita

Apa yang kita lakukan setiap harinya bersumber dari kebiasaan kita. Makan dengan tangan kanan, masuk kamar mandi dengan kaki kiri dan keluar dengan kaki kanan lebih dulu, mengucap alhamdulillah ketika bersin, minum dengan tangan kanan dan sambil duduk. Tanpa sadar, banyak sekali hal yang kita lakukan setiap harinya secara terus menerus dan menjadi kebiasaan. Masalahnya, pernah nggak sekali kepikiran apa kebiasaan-kebiasaan kita itu termasuk kebiasaan baik atau buruk?


Sejujurnya, aku mulai berpikir soal kebiasaan setelah baca buku terbarunya Papa yang berjudul “The 9 Golden Habits for Brighter Muslim”. Belum selesai dibaca sih, tapi aku tau buku ini buku yang bagus. Papa selalu jadi sosok yang mengagumkan, tapi setelah baca buku ini sebagai anak aku merasa semakin kagum. Papa merumuskan ada 9 kebiasaan emas, apa saja itu?
1.       Tertib shalat
2.       Tertib puasa sunah
3.       Tertib zakat, infak, dan sedekah
4.       Tertib adab
5.       Tertib tadarus Al-Qur’an
6.       Tertib membaca
7.       Tertib menghadiri taklim atau pengajian
8.       Tertib berjemaah dan berorganisasi
9.       Berpikir positif

Buku ini membuatku berpikir dan mengevaluasi, kebiasaan akan membentuk pribadi. Lalu apa kebiasaan-kebiasaanku sudah membuatku jadi orang yang lebih baik?

Orang dengan kebiasaan-kebiasaan yang baik akan menjadi orang baik, dan sebaliknya. Kita akan menjadi apa tergantung pada kebiasaan yang kita bangun. Pada awalnya, kitalah yang membangun kebiasaan, tapi selanjutnya kebiasaanlah yang akan membentuk kita. Rasulullah SAW bersabda, “Lakukanlah oleh kalian amalan semampu kalian, sesungguhnya sebaik-baik amalan adalah yang dikerjakan terus menerus (menjadi kebiasaan) meskipun sedikit.

Yap, sekecil atau sesepele apapun kebiasaan, kalau kita punya banyak hal semacam itu tentu akan berdampak besar. Sedikit sedikit toh lama-lama akan menjadi bukit. Dan aku jadi mulai melist kebiasaan apa yang harus dipertahankan, ditingkatkan, dan dikurangi. Tapi rumitnya saat mau mulai melist adalah, kebiasaan itu kan sesuatu yang kita lakukan bahkan tanpa berpikir dan sudah dalam kendali otak bawah sadar. Aku mencoba untuk menulis kebiasaan-kebiasaan baik yang udah kulakukan, tapi entah kenapa malah stuck dan sulit mengingat. Kayaknya banyak, tapi apa aja ya? Haha, biarlah, yang jelas masih banyak kebiasaan baik yang perlu kulakuin. Poin-poin dari 9 Golden Habits di atas udah jelas, tapi aku sadar selain itu aku punya kebiasaan buruk yang perlu dienyahkan dari muka bumi.

Pertama, aku ini pemalas, penunda dan pelupa. Kombinasi super buruk! Kadang aku lebih milih untuk santai-santai dulu dan ngerjain apa yang harusnya dikerjain pas udah mepet. Kedua, aku ini super nggak sabaran, pengomelan pula. Hahaa, parah! Sekarang, aku mulai mengurangi kebiasaan penunda sih, semoga aja aku bakalan bisa lebih rajin. Dan juga harus lebih sabar, hohoo..

Membentuk kebiasaan awalnya mungkin harus jungkir balik. Nggak mudah dan perlu tekad yang kuat. Misalnya kebiasaan bangun pagi dan nggak tidur habis subuh. Menjaga buat tetep melek dan nggak tertidur lagi itu susah, mata ini rasanya mau nutup aja terus, tapi kalo kita ulang-ulang setiap harinya, lama-lama juga biasa. Bahkan di hari libur pas lagi pengen tidur sampe siang pun, jadinya nggak bisa tidur lagi. Contoh lain, kebiasaan untuk bersyukur instead of mengeluh. Selalu ada celah untuk mengeluh soal apapun itu, tapi lebih banyak celah untuk bersyukur. Dan aku selalu berusaha menghindar mengeluh di sosial media, aku nggak tega menebar energi negatif ke orang lain.

Banyak cara untuk menjadi orang yang lebih baik, salah satunya dengan melakukan hal-hal baik, sekecil apapun, berulang-ulang, sampai jadi kebiasaan dan membentuk kepribadian kita. So, never getting tired being a better person! Usaha keras kita lama-lama akan terbayar dan kita bahkan nggak perlu berpikir untuk melakukan hal-hal baik karena sudah jadi kebiasaan.

No comments:

Post a Comment