Sunday, April 27, 2014

Sinopsis Steal My Heart / Catch Me Part 4 (Final)


Ho Tae membawa Jin Sook ke sebuah pantai yang tenang. Mereka berjalan bergandengan di tepi pantai, yaampun serasi banget sih. Malamnya, mereka menikmati pemandangan dari balkon. Jin Sook merasa sangat nyaman ada seseorang yang menemaninya.


Ia memegang tangan Ho Tae dan berterimakasih, dan berandai-andai, sepuluh tahun yang lalu jika kita tak terpisah seperti itu, seperti apa hidup kita sekarang? Jika aku bukanlah seorang pencuri, tapi seperti orang yang kau kenal selama ini, putri seorang pemilik warung, Lee Sook Ja. Ho Tae tak berkata apa-apa, hanya mendekat dan mencium Jin Sook. Jin Sook sempat melepaskan diri dan memuji Ho Tae yang membuat kemajuan besar, tapi Ho Tae tetap diam dan kembali mencium Jin Sook.


Detektif Oh dan yang lainnya berkumpul menonton pertandingan baseball. Kepala Polisi bergabung dan bertanya dimana Ho Tae?


Ternyata yang dicari sedang bertransaksi dengan seseorang pria yang membuatkan paspor palsu untuk Jin Sook. Pria itu berkata ini pertama kalinya ia bertransaksi dengan polisi dan memberikan paspornya. “Tak akan ada masalah kan?” tanya Ho Tae. Yang ditanya cuma melengos pergi sambil bergumam, orang sendiri masih mau tanya. Hahaa.


Kepala Polisi membicarakan Ho Tae yang bayangannya pun tak pernah kelihatan sejak pengumuman promosinya. Seorang detektif mencoba menelponnya, tapi tak ada jawaban. Kepala polisi jadi khawatir, jangan-jangan terjadi sesuatu dan bertanya pada Detektif Park. Detektif Park tak menjawab dan pura-pura sibuk makan.


Ho Tae dan Jin Sook ternyata menonton pertandingan baseball langsung di stadion. Jin Sook menangkap bola yang mengarah padanya... dan terekam kamera. Detektif Oh langsung merasa seperti pernah melihatnya. “Si Yoon Jin Sook! Yoon Jin Sook!” ujar detektif lain dengan yakin. Melihat orang di samping Jin Sook, Detektif Oh curiga, bukankah itu Ho Tae? Detektif Park menyangkal, mungkin cuma orang yang mirip. Detektif Oh tetap yakin itu Ho Tae. “Kau begitu iri Lee Ho Tae dipromosi?” tanya Kepala Polisi. Tapi karena detektif lain juga yakin itu Ho Tae, mereka pun mulai bergerak.


Ho Tae dan Jin Sook sudah di pelabuhan. Ho Tae menyerahkan paspor pada Jin Sook dan memintanya percaya padanya. Jin Sook berkata permintaan Ho Tae terlalu kekanak-kanakan, kalau aku pergi kau bagaimana? Ho Tae minta jangan mencemaskannya, ia akan menjenguk Jin Sook nanti.


Sebelum pergi, Ho Tae mengeluarkan cincin dari sakunya dan memakaikannya di jari Jin Sook, “Ini desain yang paling populer 10 tahun yang lalu.” Ho Tae sendiri sudah memakai miliknya. Jin Sook terharu, melewati 42 hari bersama Ho Tae, ia mendapatkan sesuatu yang tak pernah ia dapat, cinta.. cinta pertama. Ho Tae memeluk Jin Sook.


Ponsel Ho Tae berbunyi, pesan dari Detektif Park. Ho Tae segera menarik Jin Sook ke kapal. Ho Tae berkata ini adalah perpisahan yang terakhir kalinya, kelak tak akan ada lagi perpisahan di antara mereka. Kapal Jin Sook pun menjauh. Hanya selang sebentar, terdengar suara sirine mobil polisi mendekat. Ho Tae yang berjalan pergi dengan gontai dipanggil oleh sebuah suara.. Jin Sook, yang mendekat dan memeluknya. 


Saat itu, polisi sampai dan menodongkan pistol ke arah mereka. Jin Sook tak takut, keinginannya adalah ditangkap Ho Tae, ia tak ingin melarikan diri lagi. Jin Sook melepaskan pelukannya, dan tangannya sudah terborgol di tangan Ho Tae. Melihat Jin Sook sudah tertangkap, polisi pun menurunkan lagi pistol mereka.


Ho Tae menjalani prosesi pengangkatan dirinya menjadi kapten polisi. Sementara Jin Sook diinterogasi oleh Detektif Oh yang kesal, ia tak mau bicara sedikitpun. Saking kesalnya Deteltif Oh menyiram air ke muka Jin Sook yang tertidur dan menyuruhnya cepat mengaku, kunyuk yang menyembunyikanmu selama ini, siapa dia? “Si Lee Ho Tae kan?” tanyanya sambil berbisik. Tapi Jin Sook tetap tak mau buka mulut.


Ho Tae membereskan barang-barang di meja kerjanya dan mendengar rekan kerjanya yang membicarakan Jin Sook yang tetap bungkam, meski diiming-imingi pengurangan masa tahanan 2 tahun. Ho Tae tak tega mendengarnya.


Saat membawa barangnya keluar, seorang gadis sedang diinterogasi, namanya Lee Sook Ja. Ho Tae terhenti, dan menyapanya, “Lee Sook Ja dari warung Sook Ja?” Gadis itu mengiyakan dengan heran.


Flashback. Ho Tae berlari ke Sook Ja supermarket dan berlutut pada ibu Sook Ja, meminta bertemu Sook Ja, ia tak mau mengangkat telpon dan membalas pesan. Si ibu terkejut, S..sook Ja? Ho Tae mengangguk, iya saya yang terlalu tak sabaran. Si ibu makin kaget, apa hubunganmu dengan Sook Ja? Dan darah tingginya kumat saat Ho Tae bilang dirinya pacar Sook Ja. Si ibu pun teriak memanggil Sook Ja. Dengan muka ngantuk dan belepotan coklat, seorang anak bernama Sook Ja keluar. Gantian Ho Tae yang kaget.


Kembali ke masa sekarang. Ho Tae bertanya bagaimana kabar ibumu? Sook Ja bingung. “Aku pernah menyukaimu, sekarang pun aku masih menyukaimu,” lanjut Ho Tae lalu pergi.


Tapi gara-gara itu Ho Tae langsung pergi ke ruang interogasi Jin Sook. Kepala polisi menyambutnya dan berkata serahkan saja pada Detektif Oh, cepat atau lambat dia juga akan buka mulut. Detektif Park minta Ho Tae keluar saja, tapi melihat Jin Sook yang terus didesak, Ho Tae tak tega dan ingin menerobos masuk. Detektif Park sampai sekuat tenaga menahan pintunya.


Ho Tae akhirnya berbicara melalui mikrofon, ia minta Jin Sook mengaku, katakan saja siapa yang menyembunyikanmu, membeli kembali porselen itu dan mengembalikan pada pemiliknya, orang yang berniat menyelundupkanmu keluar negeri. Kekasihmu adalah Lee Ho Tae, kenapa tak kau katakan?


Jin Sook hanya memandangi Ho Tae, sementara Detektif Park stres dan Kepala Polisi heran.


“Kenapa aku menjadi polisi? Karena kau bilang polisi itu keren dan berwibawa. Tapi aku sedikitpun tak punya wibawa. Jika aku bukan seorang polisi, kau tak akan seperti ini sekarang. Gara-gara kau menginginkanku menjadi polisi. Dibandingkan dengan sepatu olahraga itu, kau jauh lebih berharga. Selama ini aku tak menyadarinya, selama 10 tahun ini tak henti-hentinya aku menyalahkanmu. Karena itu, tetaplah bertahan, masih ada satu orang yang menunggumu. Jin Sook-ah, aku mencintaimu.”


Kepala Polisi memanggil Ho Tae, yang langsung meminta maaf. Bukan itu, sahut Kepala Polisi, itu... mikrofonnya lupa dihidupkan. Ho Tae yang udah nangis-nangis ngomongnya tadi, langsung mendesah kesal, huahahaa, koplak! Detektif Park menyalakan micnya dan minta Ho Tae bicara sekali lagi. Huahahaa, jadi daritadi Jin Sook nggak denger?? Ho Tae kali ini nangis stress dan matiin micnya lagi. Epic fail!


Kita dipertemukan dengan status seorang polisi dan seorang kriminal. Akhirnya kita menjadi mitra dalam kejahatan.” Headline koran pun menjadi: Dalam waktu satu malam, Detektif berubah menjadi Penjahat. Akibat dari Detektif yang lebih memilih cinta. Pertama kalinya seorang polisi diturunkan pangkatnya 4 level.


Ho Tae menjenguk Jin Sook di penjara, kau baik-baik saja? Jin Sook mengangguk, tak sejelek yang kubayangkan dan gantian bertanya hal yang sama. Ho Tae tersenyum, aku di luar, mana bisa dibandingkan denganmu? Jin Sook mengeluh sebenarnya di dalam agak membosankan,badanku juga sakit semua.


Jin Sook minta Ho Tae menyanyi untuknya, seperti dulu. Ho Tae jelas tak mau, ia masih malu tiap mengingatnya. Tapi Jin Sook malah minta ijin pada sipir, dan mau tak mau Ho Tae mulai menyanyi. Jin Sook memandangi Ho Tae yang menyanyi untuknya, dan teringat masa pacaran mereka dulu. Lagu yang sama seperti 10 tahun lalu, Kim Dong Ryul – Should I Say My Love to Her Again (seriously, i love this song! Yah, faktor pernah dinyanyiin Joo Won juga sih)


Yang awalnya pelan, lama-lama Ho Tae makin menghayati dan menyanyi dengan keras, sampai semua menoleh dan sipir terpaksa menyeretnya keluar. Jin Sook cuma bisa bengong. Nggak lama, Ho Tae masuk lagi dan meyakinkan sipir kalau ia tak akan nyanyi lagi. “Jin Sook-ah, aku punya cara supaya kau bisa bebas 3 bulan lebih cepat,” ujar Ho Tae. Jin Sook tertawa, disini 3 bulan itu cepat sekali berlalu... kalau 5 bulan masih boleh dipertimbangkan. Hahaa, LOL!


Kepala Polisi dan detektif lain sedang membicarakan sebuah kasus, tapi mereka tak punya bukti. Ho Tae tiba-tiba masuk dan berkata tentu saja kita harus mendapat bukti. “Ah, polisi patroli Lee, menurutmu apa yang harus kita lakukan?” tanya Kepala Polisi. Ho Tae berkata tak ada yang bisa masuk ke rumah itu, di setiap sudut setidaknya ada 20 kamera CCTV, di halaman rumah juga ada banyak anjing, rumah itu dilengkapi sensor panas, dan Ho Tae menunjukkan satu sudut yang tak masuk dalam kamera CCTV. Karena masalah rancangan, dindingnya tak kuat menahan berat seorang pria dewasa, karena itu tak dilengkapi dengan CCTV dan hanya ada 1 orang yang bisa masuk kesana, ahli wire, ahli dari segala ahli.


Siapakah orang itu? Tentu saja Jin Sook, ia berhasil masuk dan berkonsentrasi membobol brankas. Ho Tae dan tim detektif menunggu di luar, sambil memberi instruksi. Pemilik rumah sudah kembali, semua panik dan minta Jin Sook cepat keluar. 


Seseorang mengetuk jendela mobil, ternyata Jin Sook sudah keluar dengan aman. Ia memberikan datanya pada Kepala Polisi yang lalu kegirangan karena sudah dapat bukti. Melihat Ho Tae dan Jin Sook yang berjalan pergi, Detektif Park berkata kerjasama dua orang itu.. dari awal aku sudah tau.


Ho Tae berjalan bersama Jin Sook di luar dan berkata senang, bisa jadi semakin banyak masa tahanan yang akan dipotong. Tak lama lagi kau akan bebas, sudah saatnya memikirkan apa yang akan dikerjakan kelak. Jin Sook tertawa, apa lagi yang harus disiapkan? Aku kan sudah menjadi PNS.


“Kau tak mengambil apa-apa dari dalam kan?” selidik Ho Tae. Jin Sook tanya apa Ho Tae tak mempercayainya? Ho Tae tersenyum, percaya. Tapi dong ternyata di balik jaket Jin Sook nyimpen segepok uang di saku celana, hehe. Mereka pun lanjut berjalan menyusuri jalan setapak yang indah.


Tamat.

Komentar:

Akhirnyaaaaaaa.. setelah berminggu-minggu selesai juga! ini udah mulai kutulis sejak pemilu 9 April lho, baru pula selesai sekarang, hahaa. Nulis sinopsis film karena nggak bakal ada episode selanjutnya jadi nyantaaaai banget. Iseng-iseng aja sih, mumpung lagi nggak ada drama yang diikuti dan Joo Won gitu loh yang maen. Meskipun rasanya ada plot hole, tapi overall film ini menghibur, terutama karena senyumnya Joo Won! Entahlah, aku lemah sekali sama oppa satu itu. Dan pemain ceweknya pun aku suka, cantikk. Film ini lumayan recomended laah! 

No comments:

Post a Comment