Monday, March 2, 2015

Sinopsis Heart to Heart Episode 13 Part 2


Yi Suk pergi ke rumah Hong Do, tapi pintu belakangnya terbuka lebar. Ia segera masuk dan memanggil-manggil Hong Do, tapi tak ada tanda-tanda keberadaannya di manapun. Yi Suk curiga dan menelpon Butler Ahn marah, apa yang kau lakukan padanya? Butler Ahn minta Yi Suk tenang, ia tak melakukan apapun. Tapi Yi Suk sudah menutup telponnya.


Butler Ahn memberitahu Kakek kalau sepertinya Hong Do menghilang. Kakek khawatir, ini karena ibu Yi Suk menceritakan semuanya, lalu bagaimana bisa dia menghadapinya? “Apa Anda akan membiarkan semuanya jadi seperti ini?” tanya Butler Ahn. Kakek menyuruh Butler Ahn mencari Hong Do, ada suatu hal yang harus diluruskan.

 

Hong Do di RS, pandangannya kosong. Menurut dokter ia kelelahan. Doo Soo khawatir, apa yang terjadi? Tapi Hong Do tak merespon sampai Doo Soo berkata akan menelpon Yi Suk. Hong Do langsung mencegahnya, kau tak boleh menghubunginya, jangan pernah. Doo Soo makin tak mengerti, sebenarnya apa yang terjadi? “Aku.. aku.. saudaranya.. aku membunuhnya,” aku Hong Do. Doo Soo terdiam.





Sambil sarapan, Se Ro sibuk berfoto dengan jaket Doo Soo dan mengirimkan fotonya ke pemiliknya. Ia akan mengembalikannya dan bertanya di mana Doo Soo. Tapi tak ada balasan meski pesannya terbaca.


Yi Suk baru pulang dan Butler Ahn langsung bertanya apa Yi Suk sudah menemukan Hong Do. Yi Suk masih tak percaya Butler Ahn tak tau apa-apa, bukankah Kakek memintamu untuk melakukannya? Butler Ahn sungguh tak melakukannya. “Apa kau bisa bersumpah untuk putrimu yang sudah mati?” tanya Yi Suk membuat Butler Ahn marah. Yi Suk sedang kehilangan pikirannya sekarang dan buru-buru masuk rumah.


Di dalam, Yi Suk bertemu ibunya. Ia mau langsung menemui Kakek, tapi Ibu mencegahnya, “Apa kau bertemu dengannya?” Yi Suk tak habis pikir, ia tak pernah tau akan mengalami sesuatu seperti ini. Ia tak tau kalau ibunya begitu sensitif tentang gadis-gadis yang ia kencani. Yi Suk tak akan segera menikahinya, tapi apa yang membuat ibu sangat membencinya? Apa yang ibu katakan padanya?


“Apa yang dia katakan?” tanya ibu balik. Yi Suk memberitahu kalau Hong Do menghilang dan mulai curiga pada ibunya yang pernah berkata dia bukan manusia jika muncul di depan Yi Suk lagi. Ibu minta Yi Suk berjanji tak akan menemui Hong Do lagi, jika Yi Suk mau berjanji, tak peduli siapapun gadis yang nantinya akan ia bawa, ibu akan menerimanya.

Yi Suk tau keadaan Hong Do tak baik, tapi dia tak menjadi yatim piatu karena keinginannya. Hong Do benar-benar tak melakukan sesuatu yang salah, tapi kenapa ibunya jadi seperti ini?

“Ini salahnya!” teriak ibu mengagetkan Yi Suk, juga Se Ro yang masih ada di meja makan. Ibu mengancam bunuh diri, tapi Yi Suk langsung memintanya berhenti, jangan mempertaruhkan hidupmu dengan mudah seperti itu. Semua itu membuatnya dan Se Ro hidup dalam ketakutan.


“Karena ibu, hati kami terguncang puluhan kali sehari, apa ibu benar-benar ingin mati? Atau memang hobimu menggunakan hidupmu untuk menyakiti keluargamu? Apa menyenangkan? Ayah yang tak tau malu dan ibu yang mencoba mengurangi rasa bersalahnya dengan upaya bunuh diri yang tak terhitung jumlahnya. Apa ada kondisi yang lebih buruk dari ini? Bukankah lebih baik menjadi seorang yatim piatu?” teriak Yi Suk menumpahkan segalanya.


Plak! Ibu menamparnya. Dan Kakek memanggilnya marah untuk ke kamarnya. Tak bergerak sedikit pun, Yi Suk langsung bertanya apa yang Kakek lakukan pada Cha Hong Do? Yi Suk minta maaf karena mengatakan ini, tapi ia minta ibu dan kakeknya berhenti ikut campur dalam hubungannya. Yi Suk terlalu marah dan pergi lagi dari rumah.


Hong Do yang masih lemas pulang ke rumahnya bersama Doo Soo. Ia terduduk lagi di lantai yang penuh foto masa lalu. Doo Soo mengabaikan pesan Se Ro yang ingin bertemu dengannya, dan mengajak Hong Do pergi keluar mencari udara segar. Hong Do menangis membereskan foto-foto itu dan minta Doo Soo pergi saja. Tapi Doo Soo tak bisa meninggalkannya dalam kondisi seperti ini, dan menuntunnya keluar.


Se Ro putus asa karena Doo Soo sama sekali tak membalas pesannya, padahal ia butuh teman minum hari ini.


Doo Soo membawa Hong Do ke suatu tempat yang tenang. Ia menenangkan kalau Hong Do tak melakukan kesalahan, kau masih kecil saat itu. Hong Do menggeleng, ia ingat ia menyalakan api, khawatir apa yang akan ia lakukan jika Yi Suk tau. Doo Soo bersedia dimanfaatkan jika Hong Do ingin putus dan agar Yi Suk tak mencari tau tentang masa lalu. Sulit bagi seseorang untuk menerima putus tanpa alasan, itu sebabnya Hong Do bisa memanfaatkannya.


“Katakan padanya kau tak bisa menolakku karena aku terus menerus mendekatimu. Aku akan melakukannya. Kau hanya perlu diam di belakangku,” ujar Doo Soo. Hong Do menggeleng, tak perlu melakukan itu, ia hanya perlu mengilang.

Yi Suk menunggu Hong Do di rumahnya. Hong Do tak mengangkat telponnya, juga Doo Soo.


Tak kunjung dapat balasan, Se Ro datang ke kantor polisi dengan jaket Doo Soo yang sudah dicucinya. Saat itu Detektif Yang yang tumben-tumbenan berdandan rapi sedang mengangkat telpon dari Yi Suk yang bertanya apa Doo Soo datang bekerja hari ini. Detektif Yang berkata Doo Soo tak datang hari ini. Yi Suk yang tak menjawab siapa dirinya saat ditanya menutup telponnya begitu saja karena Detektif Yang tak bisa memberitahu alasan absennya Doo Soo.


Se Ro mendengar semuanya dan langsung khawatir Doo Soo terluka lagi. Detektif Yang menenangkan kalau Doo Soo tak terluka, salah satu dari orang tuanya mengunjungi dia atau dia pergi ke Andong untuk melihat mereka. Se Ro tetap khawatir dan minta Detektif Yang menghubunginya.


Detektif Yang menurut, sambil menelpon ia bertanya soal penampilannya hari ini. Ia akan pergi kencan buta dan menyindir Se Ro yang tak juga mengatur kencan untuknya, ia sudah dimanfaatkan dan lelah harus menunggu lama. Se Ro jadi tak enak dan mengaku kalau ia tak mengenal siapapun di Korea. Detektif Yang tak masalah kalaupun itu orang asing. Se Ro sedang tidak mood sama sekali dan pergi begitu saja karena Doo Soo pun tak mengangkat telpon Detektif Yang.


Hari sudah malam dan mereka masih di tempat yang sama. Hong Do ingin pergi, tapi tak bisa. Menjelang pagi barulah mereka pulang. Baru masuk, langkah Hong Do terhenti saat melihat Yi Suk tetap menunggunya. Ia menangis, takut menghadapi Yi Suk.


Yi Suk menuntun Hong Do masuk. Ia tak marah, tak apa-apa selama Hong Do kembali dengan aman. Yi Suk memeluk Hong Do, ia sudah memaafkannya. Hong Do yang terengah-engah ketakutan membuat Yi Suk melepas pelukannya heran. Yi Suk melihat ada yang salah dengan wajah Hong Do yang pucat dan marah dengan Doo Soo yang berkeliling dengannya sepanjang malam dan bahkan tak memberinya makan.


Doo Soo mengajak Yi Suk keluar, ia yang akan menjelaskan. “Kau, keluar. Sebelum aku membunuhmu,” ujar Yi Suk tegas. Doo Soo memberitahu kalau mereka menghabiskan waktu bersama semalam. “Bersama? Apa yang kalian berdua lakukan bersama? Apa kalian tidur bersama atau sesuatu? Apa kau berharap aku mempercayainya?”


Yi Suk minta jawaban Hong Do, ia tak coba untuk berdebat atau mencari tau apa yang mereka lakukan sepanjang malam. Ia sudah membuang gambaran itu sepanjang malam. Yi Suk mengkhawatirkan Hong Do yang tampak sangat tak bernyawa, apa kau bahkan sudah makan?


Doo Soo berusaha melepaskan Hong Do, tapi itu membuat Yi Suk marah dan menepisnya. Hong Do tak tahan lagi, ia memeluk kaki Yi Suk dan mengaku salah berulang kali. Doo Soo minta Hong Do bangun, kau tak melakukan kesalahan. Hong Do terus menangis histeris dan mengaku salah pada Yi Suk. Entah apa yang dipikirkannya, Yi Suk melepaskan pegangan Hong Do padanya dan pergi tanpa berkata apapun.


Di jalan, Yi Suk benar-benar tak mengerti, apa mereka sudah berselingkuh atau sesuatu? Yi Suk benar-benar gila akan ini.


Hong Do duduk sendirian di meja makannya. Ia mendengarkan satu persatu pesan suara yang ditinggalkan Yi Suk selagi menunggunya.


Kau di mana? Apa kau bersama Detektif Jang? Aku tak tau apakah akan lebih baik jika kau sendirian, atau apakah akan lebih baik jika kau bersamanya. Aku tak tau.


Tidak apa-apa. Tak peduli apa yang kau katakan, dengan siapa kau, di mana dan apa yang kau lakukan.. kau tak perlu memberitahuku. Jadi kirimkan saja aku satu pesan untuk memberitahuku bahwa kau aman. Bahwa kau baik-baik saja. Tolong, satu pesan saja. Ya?


Hong Do-ya. Cha Hong Do.. tolong angkat teleponnya. Atau katakan sesuatu. Kenapa begitu sulit? Cha Hong Do, ini semua salahku. Situasi ini, dan tak mencari tau bagaimana perasaanmu. Ini semua salahku. Tapi tetap saja kau tak bisa seperti ini. Kau harus mengeluarkan cacianmu dan datang berlari padaku. Marahlah, caci saja aku. Bukankah seharusnya kau mengatakan sesuatu padaku seperti itu?

Hong Do yang mendengarkan semua pesan itu sama frustasinya seperti Yi Suk.


Detektif Yang heran melihat Doo Soo begitu serius membaca file tahun 1992. Tapi tak ada yang ditemukan Doo Soo di sana. Seorang anak berusia 12 tahun meninggal, tapi tidak diselidiki karena kebakarannya disebabkan oleh anak kecil. Detektif Yang memberi saran untuk menanyakannya ke pemadam kebakaran. Doo Soo mengangguk, ia sudah melakukannya dan minta mereka mencari tau.


Hong Do sedang mengemasi semua bajunya saat Yi Suk masuk. “Katakan sekarang. Aku siap mendengarnya,” ujar Yi Suk yang mempersilahkan dirinya sendiri duduk. Hong Do tetap bergeming di tempatnya. Yi Suk minta maaf, benar-benar minta maaf. Ia bisa membayangkan apa yang dilakukan ibu dan kakeknya.


Hong Do berbalik, minta Yi Suk berhenti dan jangan meminta maaf. Yi Suk bisa gila jika terus seperti ini, ia minta Hong Do duduk di sampingnya. Hong Do tak bergerak ataupun menjawab. “Ketika kau bilang yang kau lakukan salah, apa artinya? Aku tau kau terluka, dan maafkan aku untuk itu. Tapi kau melakukan kesalahan apa?” tanya Yi Suk. Hong Do minta Yi Suk tak menanyakan apapun padanya dan pergilah. Ia minta maaf, tapi ia benar-benar ingin Yi Suk pergi.


Itu membuat Yi Suk marah dan menghampiri Hong Do, jangan membuatnya bingung dan katakan dengan jelas, “Kau melakukan kesalahan apa? Apa yang membuatnya begitu sulit bagimu? Apa? Apa yang kalian berdua lakukan? Apa yang kau dan Detektif Jang lakukan?” Hong Do hanya bisa minta maaf. Yi Suk melepaskan Hong Do dan pergi begitu saja.


Yi Suk pergi menemui Doo Soo dan langsung memukulnya tanpa babibu, “Beritahu aku apa yang kau lakukan pada Cha Hong Do?” Doo Soo mengaku mengambil kesempatan karena orang tua Yi Suk menentang Hong Do. Yi Suk tak percaya, katakan dengan jelas apa yang kau lakukan pada Cha Hong Do?


“Seorang pria dan wanita menghabiskan malam bersama, tak bisakah kau menebak jawabannya?” jawab Doo Soo lalu menepis tangan Yi Suk. Ia sudah memutuskan akan melakukannya dengan baik bersama Hong Do, jadi menjauhlah.

Yi Suk tetap tak percaya, “Apa kau pikir aku tak mengenalnya? Dan aku juga tau sedikit tentangmu, kau benar-benar tak bisa berbohong.” Doo Soo minta Yi Suk berhenti, semakin kau seperti ini, semakin sulit untuknya. Yi Suk tetap mendesak Doo Soo memberitahunya, tapi Doo Soo tetap diam.


Hong Do menatap sinar matahari yang menembus taman kecilnya, “Nenek, apa kau tau bagaimana panasnya matahari? Pasti sangat panas jika seseorang datang terlalu dekat, mereka akan menghilang tanpa jejak. Kuharap aku juga bisa melakukannya. Tanpa meninggalkan jejak di dunia ini, tanpa meninggalkan kenangan apapun pada siapa pun. Kuharap aku bisa menghilang. Seharusnya kau bilang padaku sebelumnya, jadi aku bisa menghindari orang itu dan tak membuatnya sakit.


Ketukan di pintu menghentikan lamunan Hong Do. Ibu Yi Suk datang dan frustasi mencari anaknya. Hong Do menggeleng, tak ada Yi Suk di sini. Penuh amarah Ibu Yi Suk berkata tak tau apa yang harus ia lakukan pada Hong Do, hanya melihatnya sudah membuat ibu jijik. Pikiran bahwa Hong Do hidup bahagia di suatu tempat membuatnya tak tahan. Hong Do hanya bisa minta maaf. Saat itu Yi Suk masuk tanpa ada yang menyadari.


“Anakku! Kembalikan anakku! Anakku Il Suk! Kembalikan Il Suk!” teriak ibu histeris.


“Apa maksudnya? Il Suk?” tanya Yi Suk mendekat tak mengerti. Ibu shock melihat kedatangan Yi Suk, ini bukan apa-apa, ayo kita pergi. Hong Do bangkit ingin mengatakan sesuatu. Yi Suk menatapnya, menunggunya berbicara. Ibu Yi Suk bersikeras mengajaknya keluar.



“Aku Young Ji. Nenekku adalah Oh Young Rae.. ahjumma dari Naju. Saudaramu.. Aku..” jelas Hong Do terbata-bata.


“AAAARRGH!” teriak Yi Suk shock.


Komentar:
Trust-nya Yi Suk ke Hong Do ini keren ya?

1 comment:

  1. Assalamualaikum wr.wb saya andy ingin berbagi cerita kepada anda bahwa dulunya saya ini cuma seorang pengamen jalanan yang pendapatannya tidak seberapa,buat makan saja nda cukup apalagi untuk beli obat buat ibu saya karna belakangan ini ibu saya lagi sakit sakitan jadi saya harus membantin tulang buat ibu saya dan adik saya karna bapak kami pergi meninggalkan kami entah kemana,,saya dapat nomor MBAH Darko dari teman saya..awalnya sih saya ragu tapi nda ada salahnya juga saya coba karna sudah banyak paranormal yang saya hubungi tapi tidak ada yang berhasil malahan cuma uang saya aja yang terkuras habis dan akhirnya saya menghubungi MBAH Darko dan mengikuti 4D nya yaitu 5713 dan alhamdulillah berhasil 085 394 591 995 .!!! Kini kehidupan kami sudah tidak seperti dulu lagi dan akhirnya saya juga sdh punya usaha sendiri dan bagi anda yang ingin seperti saya silahkan HBG MBAH Darko nomor ritual MBAH Darko meman benar2 100tembus.

    ReplyDelete